Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

FERRY MARISAN SANG THE LAST SONG OF ARNOLD AP

Gambar
Every April 26 Solidarity Concerning Papuan Cultures Commemorated Arnold Clemens Ap. Arnold A is a papuan curator, anthropologist, and musician. He was arrested by the indonesian special force and found dead in pasir 6 beach in jayapura on April 26, 1984. In this video, Ferry Marisan West Papua Mucisian sang Arnold Ap's last song, that he wrote in the prison.  ( Setiap bulan april 26 solidaritas terhadap budaya Papua Domba Arnold Clemens ap. Arnold A Kurator Papua, antropolog, dan musisi. Dia ditangkap oleh pasukan khusus indonesia dan ditemukan tewas di pasir 6 pantai di jayapura pada 26 April 1984. Dalam video ini, Ferry Marisan Papua Barat Mucisian Sang Arnold Ap ini lagu terakhir, ia menulis di penjara) Video: 

Victor Mambor on (Un)Freedom of the Press in West Papua

Gambar
Memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia 03 Mei 2017, West Papua Updates (WPU) mewawancarai Victor Mambor tentang kebebasan pers di Papua. Victor mambor adalah Jurnalis, pendiri Jubi, dan mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Papua. For the World Press Freedom Day May 03, 2017, West Papua Updates (WPU) interviewed Victor Mambor On Press Freedom in West Papua. Victor Mambor is a Journalist, board member of Jubi, and former chair of AJI (Alliance of Independent Journalist Indonesia - Papua branch). Video:

Pemerintah Indonesia Memblokir Media-Media West Papua

Gambar
Sejak 04 November - 20 Desember 2016, Pemerintah Indonesia memblokir situs media SUARAPAPUA.COM, AMPNEWS.ORG, Info Papua dan Media Lainnya. Pemblokiran ini dilakukan tanpa pemberitahuan dan alasan yang jelas. SUARAPAPUA.COM adalah media legal berbadan hukum, memiliki akta notaris dan mendapat Surat Keputusan (SK) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia No: AHU-00239.60.10.2014. Video:

Sejarah Pepera, Utusan PBB Kecewa Atas Keputusan Pepera

Gambar
Perang suku di Papua adalah (devide et impera), yang dibangun oleh indonesia untuk menutupi akar masalah PAPUA, Karena masalah Papua dalam Indoneisia yang belum selesai, akar masalah Papua yang belum selesai yaitu pelanggaran Hak Asasi Manusia pada saat PEPERA 1969, A. HASIL PEPERA 1969 DALAM DOKUMEN PBB ANNEX I, A/7723. Dr. Fernando Ortiz Sanz, perwakilan PBB, yang berada di Papua untuk mengawasi pelaksanaan penentuan pendapat rakyat tahun 1969, dalam laporanya menyatakan penyesalan karena pemerintah Indonesia tidak melaksanakan sesuai isi perjanjian New York XXII (22)tentang hak-hak dan kebebasang orang Papua. Laporan Ortiz Sanz dalam siding umum PBB bulan sebtember 1969 sebagai berikut:“saya dengan menyesal harus menyatakan keberatan-keberatan saya tentang pelaksanaan Pasal XXII (22) perjanjian New York, yang berhubungan dengan hak-hak termasuk hak-hak kebebasan  berbicara, kebebasan bergerak, kebebasan berkumpul, penduduk asli” (dokumen PBB, Annex I, A/7723, Paragraph 251, hal.70).

Sejarah Aneksasi Bangsa Papua Kedalam NKRI

Gambar
10 juta orang Terbunuh sejak NKRI di Tanah Papua Manusia Papua yang tersisa hari ini 1,8 juta jiwa orang dan terus terjadi pembunuhan melalui senjata, penculikan, keracunan dan penciptaan konflik horisontal dan lain sebagainya. Pernyataan Bungkarno dan Hatta soal Papua Barat puluhan Tahun silam....!silahkan di baca di lembar selanjutnya. “kami tidak butuh manusia kalau mau merdeka silahkan kalia pergi pasifik atau bilang orang amerika antar kalian tinggal di bulan kami perlu hanya tanah mu” Pembasmian manusia bergulir semakin nyata pernyataan seorang panglima TNI dijayapura pada tahun 70-an Akibat pencaplokan West Papua oleh Indonesia sebagai bagian dari wilayah negaranya didasarkan atas alasan sejarah. 10 jutah jiwa terbunuh, sementara aksi pencablokan itu sendiri kini telah menjadi sejarah yang harus dipelajari dan di pahami untuk dapat memetakan persoalan secara obyektif, yang kemudian di lanjutkan dengan aksi pencarian solusi yang terbaik bagi penyelesaian status politik wilayah Pa

Derita Anak - Anak Jalanan

Gambar
Oleh Theresia Fransiska Tekege )* Saat ini, dengan  semakin terbukanya Papua menerima arus transmigrasi, imigran gelap dari luar Papua yang tidak terkendali, ada fenomena yang patut kita cermati. Fenomena itu menyangkut anak-anak jalanan asli Papua: berambut keriting, berkulit hitam. Banyak anak jalanan di beberapa Kabupaten/kota di Papua, yang tidak terurus kehidupannya. Mereka berpindah-pindah bahkan hingga keluar kota untuk memperoleh nafkah, demi hidup. Banyak kerja mereka: mengais sampah, mengambil dan memungut barang bekas yang dapat dijual kembali, seprti kaleng, botol, dll. Bila kita bicara soal keadaan mereka, jelas memprihatinkan. Baju mereka tidak layak pakai. Tempat tidur mereka di jalanan, emperan toko. Karton jadi kasur mereka. Karung jadi tas mereka. Hanya satu d yang ada di pikiran mereka: makan untuk terus hidup. Hidup sebagai anak jalanan, bila diteliti, sebenarnya tidak diingini siapapun, termasuk oleh para anak jalanan ini. Mereka terpaksa menjadi anak-anak jalanan

Benarkah Orang Asli Papua Pengacau Negara Di Papua

Gambar
Analisa Praktis Atas Opini-Opini dan Situasi  Yang Sedang Berkembang di Papua Papua sering dikenal dengan medan yang subur dengan konflik, entah kenflik horizontal maupun konflik vertikal. Situasi demikian memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang realistis bahwa siapa yang menciptakan situasi konflik? Apakah TPN-OPM? Apakah TNI/Polri? Apakah orang non-Papua? Apakah rakyat sipil? Atau siapa dia…? Realitas konflik di Papua telah berlangsung cukup lama. Dalam media masa kita sering jumpai tulisan-tulisan yang mengemukakan bahwa konflik di Papua terjadi sejak Papua diintegrasikan ke dalam Negara Kesatuan Indonesia (NKRI), tahun 1961 hingga kini. Konflik itu diawali jauh sebelum Soekarno melancarkan Operasi Trikora dan membentuk Komando Mandala untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia (majalah Selangkah “Eksistensi OAP terancam”). Apalagi melalui maklumat TRIKORA dan Operasi-Operasi Militer dilancarkan ke Papua, demi mempertahankan Papua ke dalam kesatuan NKRI. Sejak itu pula o

Butir-Butir Peluru Perjuangan Rakyat Papua – Apa yang Sudah dan Harus Anda Buat untuk Papua Barat Merdeka

Gambar
SURAT-SURAT TERBUKA ANAK KOTEKA (Edisi II) Butir-Butir Peluru Perjuangan Rakyat Papua ” Apa yang Sudah dan Harus Anda Buat untuk Papua Barat Merdeka ” (WestPaC (Demmak) – AMP International Pendukung Kritis Presidium Dewan Papua (PDP) & Penyambung Suara Murni Rakyat Papua Papua Barat, September 2001 SURAT-SURAT TERBUKA ANAK KOTEKA (Edisi II) Butir-Butir Peluru Perjuangan Rakyat Papua ” Apa yang Sudah dan Harus Anda Buat untuk Papua Barat Merdeka ” Dipersembahkan oleh: Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka (Demmak) bekerjasama dengan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Internasional Pendukung Kritis Presidium Dewan Papua (PDP) & Penyambung Suara Murni Rakyat Papua Kunjungi Website Kami: http://www.westpapua.org.uk/ (Berita AMP dan aliansinya) http://www.westpapua.net/ (Berita Perjuangan Papua “M”) http://www.melanesianews.com (Media Masyarakat Melanesia) A. Empat Pertanyaan Orang Papua Ada banyak rakyat Papua kebingungan dan mengajukan banyak pertanyaan. Tulisan ini menjawab hanya empat

West Papua masuk pada Hasil Komunike PIF

Gambar
Komunike forum negara-negara Kepulauan pasifik (PIF) Pasifik yang ke  empat puluh enam pulau Pasifik yang diselenggarakan 8-10 September 2015 PNG di Port Moresby PAPUA NEW GUINEA. 1. Kegiatan yang ke Empat Puluh Keenam (46) Forum Kepulauan Pasifik diselenggarakan di Port Moresby, Papua Nugini, dari 08-10 September 2015 dan dihadiri oleh Kepala Negara dan Pemerintah Australia, Kepulauan Cook, yang Negara Federasi Mikronesia, Republik Kiribati, yang Republik Nauru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu, dan Vanuatu. Republik Fiji dan Republik Kepulauan Marshall yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri mereka. 2. Polinesia, Kaledonia Baru dan Tokelau menghadiri sesi formal Anggota Associate. Timor-Leste, Afrika, Karibia dan Pasifik Group, Bank Pembangunan Asia, Sekretariat Persemakmuran, PBB, para Western and Central Pacific Fisheries Commission, Organisasi Internasional untuk Migrasi dan Bank Dunia hadir sebagai pengamat. Dewan Daerah Organisasi